bismillah

Saturday, November 13, 2010

Shalat Tahiyat Masjid

Shalat tahiyat masjid adalah shalat 2 rakaat yang dikerjakan ketika masuk ke mesjid sebagai penghormatan kepada mesjid, karena mesjid termasuk "Baitullah (rumah Allah).

Hal ini sesuai dengan makna yang terkandung dalam kata 'Tahiyyatul masjid', yaitu "Penghormatan terhadap mesjid". Shalat tahiyat masjid hukumnya sunat, dan dikerjakan sebelum duduk, baik hari Jum'at maupun hari lainnya, siang maupun malam hari, walaupun pada waktu - waktu terlarang (jika masuk ke mesjid karena suatu sebab, misalnya hendak beri'tikaf, menuntut ilmu, atau menunggu tibanya waktu shalat dan sebagainya.


Seseorang yang hendak pergi ke mesjid, baik pada hari Jum'at maupun hari lainnya, dalam perjalanan hendaklah membaca doa berikut:

ALLAAHUMMA BIHAQQIS SAA'ILIINA 'ALAIKA WA BIHAQQIR RAAGHIBIINA ILAIKA WA BIHAQQI MAMSYAAYA HAADZAA ILAIKA. FA INNII LAM AKHRUJ ASYIRAN WA LAA BATHARAN WA LAA RIYAA'AN WA LAASUM'ATAN BALKHARAJTU ITTIQAA'A SAKHATHIKA WABTTIGHAA'A MARDHAATIKA. FA AS'ALUKA ANTUN QIDZANNII MINANNAARIWA ANTAGHFIRALII DZUNUUBII FAINNAHUU LAA YAGHFIRUDZDZUNUUBA ILLAAANTA.
Artinya:
"Wahai Allah! Berkat kebenaran orang - orang yang memohon kepada-mu, berkat kebenaran orang-orang yang cinta kepada-Mu, dan berkat kebenaran perjalananku ini menuju kepada-Mu, maka sesungguhnya aku keluar bukan kejahatan bukan karena keangkuhan, bukan karena ria, bukan pula karma sum'ah, tetapi aku keluar karena takut akan kemurkaan-Mu, dan mengharapkan ridha-Mu. Oleh karena itu aku memohon kepada-Mu agar Engkau selamatkan aku dari neraka, dan Engkau ampUni aku, segala dosaku, karena sesungguhnya takada yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Engkau."

Jika hendak memasuki mesjid, maka dahulukan kaki kanan dan bacalah doa:

ALLAAHUMMA SHALLI 'ALAA MUHAMMAD WA 'ALAA AALI MUHAMMAD WA SHAHBIHI WA SALLIM. ALLAAHUMMAGHFIRLII DZUNUUBII WAF TAHLII ABWAABA RAHMATIKA.
Artinya:
"Wahai Allah! Berilah rahmat dan kesejateraan kepada Nabi Muhammad, keluarganya dan sahabatnya. Wahai Allah! Ampunilah segala dosaku, dan bukakanlah untukku pintu-pintu rahmatmu.

Jika telah berada di dalam mesjid, sebelum duduk, hendaklah niat beri'tikaf dan dilanjutkan dengan mengerjakan shalat sunat tahiyat masjid 2 rakaat.
Niat i'tikaf adalah:

NAWAITU ANA'TAKIFA FII HAADZAL MASJIDI SUNNATAN LILLAAHI TA'AALAA.
Artinya: (di dalam hati)
"Aku niat beri'tikaf didalam mesjid ini, sunat karena Allah ta'ala."

Niat shalat sunat tahiyat masjid adalah:

USHALLII SUNNATA TAHIYYATIL MASJIDI RAK'ATAINI LILLAAHI TA'AALAA.
Artinya: (di dalam hati pada saat takbiratul ihram!)
"Aku (niat) shalat sunat tahiyat masjid 2 rakaat, karena Allah Ta'ala."

Jika pada saat tiba di mesjid shalat Jum'at atau shalat berjamaah telah dimulai, maka shalat tahiyat masjid tak perLu dikerjakan.
Akan tetapi jika khatib sedang khutbah, maka boleh mengerjakannya dengan meringankan bacaan. Jika telah telanjur duduk, maka tak periu bangun untuk mengerjakannya.

Kemudian ketika hendak keluar dari mesjid, dahulukan kaki kiri dan bacalah doa:

ALLAAHUMMA SHALLI 'ALAA MUHAMMAD WA'ALAA AALI MUHAMMAD WA SHAHBIHI WA SALLIM. ALLAAHUMMAGHFIRLII DZUNUUBII WAFTAHLII ABWAABA FADHLIKA. ALLAAHUMMA'SHIMNII MINASY SYATTHAANIR RAJIIMI.
Artinya:
"Wahai Allah! Berilah rahmat dan kesejahteraan kepada Nabi Muhammad, keluarganya dan sahabatnya. Wahai Allah! Ampunilah segala dosaku, dan bukakanlah untukku pintu-pintu keutamaan (kemurahan)-Mu. Wahai Allah! Lindungilah aku dari setan yang terkutuk.

Read More......

Wednesday, November 10, 2010

Shalat witir

Shalat witir adalah shalat yang dikerjakan pada malam hari yang rakaatnya ganjil. Hal ini sesuai dengan yang terkandung dalam kata "witir", yaitu "ganjil. Jumlah rakaatnya boleh 1 rakaat, 3 rakaat, 5 rakaat, 7 rakaat, 9 rakaat, atau 11 rakaat. Jadi paling sedikit 1 rakaat dan paling banyak 11 rakaat.


Hukum shalat witir adalah sunat mu'akkad. Shalat witir ini -sangat dianjurkan untuk dikerjakan setiap malam sebejum tidur (setelah shalat isya) atau setelah shalat tahajud, walaupun hanya 1 rakaat. Jadi shalat witir ini tidak hanya dikerjakan pada bulan Ramadhan (setelah shalat tarawih). Shalat witir dikerjakan sendiri-sendiri (tidak berjamaah), kecuali pada malam bulan Ramadhan.

Waktu pelaksanaannya adalah setelah shalat isya sampai terbitnya fajar shadiq (masuk waktu subuh). Sedangkan pada bulan Ramadhan-waktunya setelah shalat tarawih. Jadi shalat witir-boleh dikerjakan di awal malam (setelah shalat isya), tecapi yang paling utama di akhir malam. Karena shalat di akhir malam disaksikan oleh malaikat Seseorang yang telah mengerjakan shalat witir sebelum tidur, ketika telah bangun dari tidur boleh mengerjakan shalat tahajud, atau shalat sunat lainnya.

Khusus pada shalat witir yang dikerjakan pada malam bulan Ramadhan (mulai dari pertengahan sampai akhir Ramadhan), disunatkan membaca doa kunut, yang tempatnya pada rakaat terakhir sebelum sujud.

Cara mengerjakan shalat witir sama dengan cara mengerjakan shalat fardhu. Perbedaannya hanya pada niat. Shalat witir, jika lebih dari 1 rakaat (3, 5, 7, 9, dan 11), sebaiknya dikerjakan 2 rakaat 2 rakaat (setiap 2 rakaat satu kali salam). Sedangkan yang terakhir boleh 3 rakaat satu kali salam, boleh pula 1 rakaat.
Adapun niat shalat witir adalah:
Jika 1 rakaat:
USHALLIISUNNATAL WITRI RAK'ATAN LILLAAHI TA'AALAA.
Artinya: (di dalam hati pada saat takbiratul ihram!)
"Aku (niat) shalat sunat witir 1 rakaat, karena Allah Ta'alar

Jika 2 rakaat:

USHALLII SUNNATAL WITRI RAK'ATAINI LILLAAHITA' AALAA.
Artinya: . "Aku (niat) shalat sunat witir 2 rakaat, karma Allah Ta'alar

Jika 3 rakaat:

USHALLn SUNNATAL WITRI TSALAATSA RAKA'AATIN LILLAAHI TA'AALAA,
Artinya:
"Aku (niat), shalat sunat witir 3 rakaat, karena Allah Ta'ala."

Bila berjamaah (khusus pada malam bulan Ramadhan sebelum kata "LILLAAHI TA'AALAA" ditambah dengan kata "MA'MUUMAN" (mengikut imam).
Jika menjadi makmum, atau kata "IMAAMAN" (menjadi imam), jika bertindak sebagai imam.

Adapun surat yang dibaca sesudah Al-Fatihah, boleh surat apa saja yang dikuasai. Akan tetapi sebaiknya dibaca: pada rakaat, pertama surat Al-A'laa, rakaat kedua AI-Kaafiruun, dan rakaat ketiga Al-Ikhlash, AI-Falaq dan An-Naas (dibaca berturut-turut). Setelah selesai mengerjakan shalat witir, dilanjutkan dengan membaca doa, yaitu:

ALLAAHUMMA INNAA NAS'ALUKA IMAANAN DAA-IMAN, WA NAS'ALUKA QALBAN KHAASYAN, WA NAS'ALUKA "ILMAN NAAFI'AN, WA NAS'ALUKA YAQIINAN SHAADIQAN, WA NAS'ALUKA 'AMALAN SHAALIHAN, WA NAS'ALUKA DIINAN QAYYIMAN, WA NAS'ALUKA KHAIRAN KATSHRAN, WA NAS'ALUKAL 'AFWA WAL 'AAFIYAH, WA NAS'ALUKA TAMAAMAL AAFIYAH, WANAS'ALUKASYS YUKRA ALAL AAFIYAH, WA NAS'ALUKAL GrilNAA 'ANINNAAS. ALLAAHUMMA RABBANAA TAQABBAL MINNAA SHALAATANAA WA-SHIYAAMANAA WA QIYAAMANAA WATAKHASY-SYU'ANAA WA TADHARRU'ANAA WA TA'ABBUDANAA WA TAMMIM TAQSHIIRANAA, YAA ALLAAHU YAA ALLAAHU YA ALLAAHU YAA ARHAMAR RAAHIMI WASHALLALLAAHU 'ALAA KHAIRI KHALQIHI MUHAMMADIN WA 'ALAA AALIHI WA SHAHBIHI AJMA'IINA WAL HAMDU LILLAAHIRABBIL 'AALAMIIN.
Artinya:
"Wahai Allah! Sesungguhnya kami memohon kepada-Mu iman yang tetap, kami memohon kepada-Mu hati yang khusyu', kami memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, kami memohon kepada-Mu keyakinan yang benar, kami memohon kepada-Mu amal yang shaleh, kami memohon kepada-Mu agama yang lurus, kami memohon kepada-Mu kebaikan yang banyak, kami memohon kepada-Mu ampunan dan afiat, kami memohon kepada-Mu kesehatan yang sempurna, kami memohon kepada-Mu syukur atas kesehatan, dan kami memohon kepada-Mu terkaya dari semua manusia. Wahai Allah, Tuhan kami! Terimalah dari kami shalat kami, puasa kami, shalat malam kami, kekhusyu'an kami, kerendahan hati kami, ibadah kami, Sempurnakanlah kelalaian (kekurangan) kami, wahai Allah, wahai Allah, wahai Allah, wahai Zat Yang Paling Penyayang di antara para penyayang, Semoga rahmat Allah tercurahkan kepada sebaik-baik makhluk-Nya, Muhammad, keluarga dan sahabatnya semua, dan segala puji milik Allah, Tuhan semesta alam"

Read More......

Shalat tahajud

Shalat tahajud adalah shalat yang dikerjakan pada malam hari setelah tidur, walaupun tidurnya hanya sebentar. Hal ini sesuai dengan makna yang terkandung dalam kata "tahajjud", yaitu "bangun dari tidur". Jadi syarat untuk melaksanakanshalat tahajud adalah "telah tidur sebelumnya", walau sebentar.
Hukum shalat tahajud adalah sunat mu'akkad, yaitu sangat dianjurkan, sebab menurut hadits nabi, shalat yang paling utama dikerjakan setelah shalat fardhu adalah shalat tahajud.
Jumlah rakaat shalat tahajud minimal 2 rakaat, dan maksimal tidak terbatas.


Jadi shalat tahajud boleh dikerjakan berapa saja, sekuatnya. Rasulullah saw pernah mengerjakan shalat tahajud sebanyak 10 rakaat ditambah 1 rakaat sunat witir, 8 rakaat ditambah 1 rakaat sunat witir, dan 8 rakaat ditambah 3 rakaat sunat witir. Jadi dalam melaksanakan shalat tahajud sebaiknya ditambah dengan shalat sunat witir.
Shalat tahajud ini hendaknya dikerjakan 2 rakaat 2 rakaat (2 rakaat salam). Sedangkan shalat sunat witirnya, jika dikerjakan lebih dari satu rakaat, misalnya 3 rakaat,boleh dikerjakan sekaligus dengan satu salam, boleh pula dikerjakan 2 rakaat dahulu, kemudian 1 rakaat sisanya.

Adapun waktu pelaksanaan shalat tahajud adalah setelah bangun dari tidur dan setelah shalat isya, baik di awal malam (sepertiga malam pertama antara waktu Isya dan pukul 22.00 WIB), tengah malam (sepertiga malam kedua, antara pukul 22.00 dan pukul 01.0.0 WIB), maupun akhir malam (sepertiga malam yang terakhir, antara pukul 01.00 dan menjelang subuh). Sepertiga malam yang terakhir inilah waktu yang paling utama untuk melaksanakan shalat tahajud. Karena menurut hadits nabi, pada waktu itu rahmat Allah turun, sehingga barang siapa berdoa akan dikabulkan, barang siapa meminta akan diberikah, dan barang siapa memohon ampun akan diampuni oleh Allah.

Cara pelaksanaan shalat tahajud sama dengan cara pelaksanaan shalat fardhu, baik gerakan maupun bacaannya. Perbedaannya hanyalah pada niat.
Niat shalat tahajud adalah:

USHALLIISUNNATATTAHAJJUDI RAK'ATAINI LILLAAHI TA'AALAA.
Artinya: (di dalam hati pada saat takbjratul ihram).
"Aku (niat). shalat sunat tahajud 2 rakaat, karena Allah Ta'ala"

Setelah selesai melaksanakan shalat tahajud, dilanjutkan dengan shalat sunat witir.

Setelah itu dilanjutkan dengan membaca doa berikut, yaitu:

ALLAAHUMMA LAKAL HAMDU ANTA QAYYIMUS SAMAA WAATI WAL ARDHI WA MAN FIIHINNA. WA LAKAL HAMDU ANTA MALIKUS SAMAA WAATI WAL ARDHI WA MAN FIIHINNA. WA LAKAL HAMDU ANTA NUURUS SAMAAWAATI WAL ARDHI WA MAN FIIHINNA. WA LAKAL HAMDU ANTAL HAQQU, WA WA'DUKAL HAQQU, WA LIQAA'UKA HAQQUN, WA QAULUKA HAQQUN, WAL JANNATU HAQQUN, WANNAARU HAQQUN, WANNABIYYUUNA HAQQUN, WA MUHAMMADUN SHALLALLAAHU 'ALAIHI WASALLAMA HAQQUN WASSAA'ATU HAQQUN. ALLAAHUMMA LAKA ASLAMTU, WA BIKA AAMANTU, WA 'ALAIKA TAWAKKALTU, WA ILAIKA ANABTU, WA BIKA KHAASHAMTU, WA ILAIKA HAAKAMTU, FAGHFIRLII MAA QADDAMTU, WA MAA AKH-KHARTU, WA MAA ASRARTU, WA MAA A'LANTU, WA MAA ANTA A'LAMU BIHIMINNII. ANTAL MUQADDIMU, WA ANTAL MU'AKHKHIRU, LAA ILAAHA ILLAA ANTA, WA LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLAA BILLAAR
Artinya:
"Wahai Allah! Milik-Mu lah segala puji. Engkaulah penegak dan pengurus langit dan bumi serta makhluk yang ada di dalamnya. Milik-Mu lah segala puji. Engkaulah penguasa (raja) langit dan bumi serta makhluk yang ada di dalamnya. Milik-Mu lah segala puji. Engkaulah cahaya langit dan bumi serta makhluk yang ada di dalamnya. Milik-Mu lah segala puji. Engkaulah Yang Hak (benar),janji-Mu lah yang benar, pertemuan dengan-Mu adalah benar, perkataan-Mu benar, surga itu benar (ada), neraka itu benar (ada), para nabi itu benar, Nabi Muhammad saw itu benar, dan hari kiamat itubenar(ada). Wahai Allah! Hanya kepada-Mu lah aku berserah diri, hanya kepada-Mu lah aku beriman, hanya kepada-Mu lah aku bertawakkal hanya kepada-Mu lah aku kembali, hanya dehgan-Mu lah kuhadapi musuhku, dan hanya kepada-Mu lah aku berhukum. Oleh karena itu ampunilah segala dosaku, yang telah kulakukan dan yang (mungkin) akan kulakukan, yang kurahasiakan dan yang kulakukan secara terang-terangan, dan dosa-dosa lainnya yang Engkau lebih mengetahuinya daripada aku. Engkaulah Yang Maha Terdahulu dan Engkaulah Yang Maha Terakhir. tak ada Tuhan selain Engkau, dan tak ada daya upaya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah."

(Dalam membaca doa di atas, dan doa-doa lainnya, sebaiknya diawali dengan membaca "hamdalah" dan "shalawat kepada Nabi Muhammad", serta diakhiri dengan "hamdalah" pula, seperii doa setelah shalat Fardhu).

Setelah selesai membaca doa, hendaklah dilanjutkan dengan membaca istighfar sebanyak-banyaknya. Istighfar yang dibaca adalah:

ASTAGHFIRULLAAHALA AZHIIM. ALLADZII LAA ILAAHA ILLAA HUWAL HAYYUL QAYYUUMU WA ATUUBUILAIH.
Artinya:
"Akumemohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung,yang tak ada Tuhan selain Dia. Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri sendiri, dan aku bertaubat kepada-Nya"
Atau boleh pula dibaca istighfar berikut:

ALLAAHUMMA ANTA RABBII LAA ILAAHATLAA ANTA, KHALAQTANII WA ANA 'ABDUKA, WA ANA 'ALAA AHDIKA WA WA'DIKA MASTATHA'TU. A'UUDZU BIKA MIN SYARRI MAA SHANATU, ABUU'U LAKA BINI'MA-TIKA 'ALAYYA WA ABUU'U BIDZANBII, FAGHHRLII, FA INNAHUU LAA YAGHFIRUDZ DZUNUUB AILLAA ANTA.
Artinya:
"Wahai Allah! Engkaulah Tuhanku, tiada Tuhan selain Engkau, Engkau telah menciptakanku, dan aku adalah hamba-Mu, dan aku pun berada dalam janji-Mu, menurut kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan apa saja yang telah kulakukan. Kuakui kepada-Mu nikmat yang telah Engkau anugerahkan kepadaku, dan kuakui dosaku. Karena itu ampunilah aku, karena tak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Engkau"

Read More......

Shalat idul fitri dan idul adha

Shalat idul fitri dan idul adha
Shalat idul fitri adalah shalat 2 rakaat yang dikerjakan pada hari raya idul fitri, yaitu setiap tanggal 1 SyawaL. Sedangkan shalat idul adha adalah shalat 2 rakaat yang dikerjakan pada hari raya idul adha, yaitu setiap tanggal 10 Zulhijjah. Kedua shalat ini hukumnya sunat Mu'akkad.
Adapun waktu pelaksanaannya adalah mulai sejak matahari terbit sampai condong ke barat. Shalat idul adha hendaknya dimulai lebih awal,karena setelah selesai shalat, umat Islam yang tergolong mampu disunatkan menyembelih hewan qurban.


Tempat untuk melaksanakan shalat id ini boleh di mushalla, mesjid, tanah lapang atau tempat-tempat lainnya.
Pada shalat ied tidak disunatkan adzan ataupun iqamah. Untuk memulai shalat ied ini, bilal cukup mengucapkan :

ASH-SHALAATA JAAMI'AH
"Marilah kita kerjakan shalat berjamaah!" Pada shalat id ini segenap umat Islam, laki-laki dan perempuan, besar dan kecil, tua dan muda, merdeka dan budak, banci, musafir dianjurkan untuk berkumpul di tempat shalat guna melaksanakan shalat id. Bahkan wanita yang sedang haid pun dianjurkan untuk ikut berkumpul (tetapi di luar mesjid atau mushalla) guna mendengarkan nasihat-nasihat (khutbah), bukan untuk ikut shalat.

a. Hal-hal yang sunat dilakukan pada shalat ied adalah :
1) Mandi, berpakaian yang sebaik-baiknya dan memakai wewangian.
2) Makan sebelum berangkat shalat pada hari raya idul fitri, sedangkan pada hari raya idul adha disunatkan tidak makan apa-apa sebelum berangkat shalat.
3) Jalan yang dilewati pada saat pergi dan pulangnya hendaklah berlainan.
4) Shalat id dilakukan berjamaah.
5) Takbir 7 kali pada rakaat pertama, setelah membaca doa iftitah, dan 5 kali pada rakaat kedua sebelum membaca surat Al-Fatihah (tidak termasuk takbir yang dilakukan karena berdiri dan sujud).
6) Mengangkat kedua bclah tangan setinggi bahu (ujung jari-jari sejajar dengan telinga) pada setiap takbir.
7) Membaca tasbih sebelum takbir yang 7 kali dan 5 kali.
8) Pada rakaat pertama sesudah Al-Fatihah membaca surat Qaaf atau surat Al-A'laa dan pada rakaat kedua membaca surat Al-Qamar atau surat Al-Ghaasyiyah.
9) Imam menyaringkan (jahar) bacaan Al-Fatihah dan surat (makmum tidak).
10) Selesai shalat id dilakukan 2 khutbah seperti 2 khutbah Jum'at. Perbedaannya hanyalah pada:
a) Dua khutbah id dimulai dengan membaca takbir. Pada khutbah pertama membaca takbir 9 kali berturut-turut. Sedangkan pada khutbah kedua 7 kali berturut-turut. Setelah itu baru dilanjutkan dengan membaca "hamdalah" dan seterusnya.
b) Isi khutbah idul fitri hendaklah mengenai hikmah puasa, zakat fitrah dan anjuran untuk bersedekah guna menyantuni fakir miskin.
c) Isi khutbah idul adha hendaklah mengenai perintah ibadah haji dan berqurban serta hikmah-hikmahnya.
Di samping itu, pada hari raya idul fitri dan idul adha disunatkan untuk memperbanyak takbir yang waktunya:
a) Idul fitri: mulai sejak terbenamnya matahari pada akhir Ramadhan sampai dilaksanakannya shalat id.
b) Idul adha: mulai sejak waktu subuh hari Arafah (tanggal 9 Zulhijjah) sampai waktu ashar hari tasyriqyang terakhir (tanggal 13 Zulhijjah). Pada hari raya idul adha, pada hari-hari tersebut, disunatkanbertakbir pada setiap selesai shalat fardhu.

Sedangkan lafal takbir yang dibaca adalah :

ALLAAHU AKBAR 3X .
LAA ILAAHA ILLALLAAHU WALLAAHU AKBAR ALLAAHU AKBAR WALILLAAHIL HAMD 3X. ALLAAHU AKBARU KABIIRAW WALHAMDU LILLAAHI KATSIIRAW WA
SUBHAANALLAAHIBUKRATAWWAASHIILAA. LAAILAA HA ILLALLAAHU WALAA NA'BUDU ILLAA IYYAAHU MUKHLISHIINA LAHUD DIINA WALAU KARIHAL KAAFIRUUN. LAA HA AHA ILLALLAAHU WAHDAH, SH A© AQ A WA'DAHU WANASHARA 'ABDAHU WA A'AZZA JUNDA-HU WAHAZAMAL AHZAABA WAHDAH, LAA ILAAHA ILLALLAAHU WALLAAHU AKBAR. ALLAAHU AKBARU WALILLAAHILHAMD.
Artinya:
"Allah Maha Besar (3X). Tiddk ada Tuhan selain Allah dan Allah M'aha Besar. AllahM'ahaBesardan milikAllahlahsegalapuji. Allah benar-benar Maha Besar dan segala puji milik Allah, puji yang sebanyak-banyaknya. Dan Mahasuci Allah, baikpagimaupunpetang. Tak ada Tuhan selain Allah, dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya dengan ikhlas memeluk agama-Nya sekdlipun orang-orangkafirbenci.TidakadaTuhanselainAllahsendiri,membenarkan: janji-Nya,menolong hamba-Nya, memberikemendngan kepada bala tentara-Nya dan mengalahkan pasukan musuh sen4b'ian. Tak ada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar. Allah Maha Besar dan milikAllahlahsegalapuji."

b. Cara melaksanakan shalat idul fitri daft idul adha
1) Berdiri tegak seperti shalat fardhu, lalu membaca lafal niat shalat:
a. Jika shalat idul fitri, lafal niatnya adalah :

USHALLII SUNNATA 'IIDIL FITHRI RAK'ATAINI MA'MUUMANLILLAA ilTAAALAA.

b. Jika shalat idttl adha, lafal niatnya adalah:

USHALLII SUNNATA 'IIDIL ADHAA RAK'ATAINI MA'MUUMAN LILLAAHI TA'AALAA.
Jika menjadi imam, kata MA'MUUMAN digantidengari IMAAMAN.
2) Setelah itu membaca kalimat takbir "ALLAAHUAKBAR" sambil mengangkat kedua tangan seperti shalat fardhu dan hatinya mengatakan:
a. Jika shalat idul fitri:
"Aku (mat) shalat sunat idulfitri 2 rakaat mengikut imam, karena Allah Ta'ata"
b. Jika shalat idul adha:
"Aku (niat) shalat sunat idul adha 2 rakaat mengikut imam, karena Allah Ta'ala" . JikamenjacUimam,kata"mengikutimam''digantidengan
"menjadi imam".
3) Setelah itu kedua tangan bersedekap dan membaca doa iftitah.
4) Setelah membaca doa iftitah, dilanjutkan dengan membaca tasbih:

SUBHAANALLAAHI WALHAMDU LILLAAHI WALAA
ILAAHA DXALLAAHU WALLAAHU AKBAR.
Artiya:
"Mahasuci Allah dan segala puji untuk Allah, tak ada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar."
5) Setelah membaca tasbih, tangan diangkat kembali setinggi bahu sambil membaca kalimat takbir "ALLAAHU AKBAR".
Setelah itu tangankembali.bersed.ekap, membaca tasbih dan melakukan takbir yang kedua. Setelah itu kembali bersedekap, membaca tasbih dan melakukan takbir yang ketiga. Setelah itu kembali bersedekap, membaca tasbih dan melakukan takbir yang keempat. Setelah itu kembali-bersedekap, membaca tasbih dan melakukan takbir yang kelima. Setelah itu kembali bersedekap, membaca tasbih dan melakukan takbir yang keenam. SetQlah itu kembali bersedekap, membaca tasbih dan melakukan takbir yang ketujuh. Setelah itu kembali bersedekap.
6) Setelah selesai melaksanakan 7 kali takbir, dilanjutkan dengan membaca ta'awwudz dan surat Al-Fatihah, surat atau ayat-ayat tertentu (makmum hanya membaca Al-Fatihah), kemudian ruku, i 'tidal, sujud, dudukdi antaradua. sujud, dan sujud yang kedua.
7) Setelah sujud yang kedua, langsung berdiri sambil membaca takbir tanpa mengangkat kedua tangan. Lalu bersedekap membaca tasbih (lafalnya sama dengan lafal tasbih pada rakaat pertama).
8) Setelah selesai membaca tasbih, dilanjutkan dengan membaca kalimat takbir "ALLAAHU AKBAR" sambil mengangkat kedua tangan. Setelah itu kembali bersedekap, membaca tasbih dan melakukan takbir yangkedua. Setelah itu kembali bersedekapj membaca tasbih dan melakukan takbir yang ketiga. Setelah itu kembali bersedekap, membaca tasbih dan melakukan takbir yang keempat. Setelah itu kembali bersedekap, membaca tasbih dan melakukan takbir yang •kelima. Setelah itu kembali bersedekap. 9) Setelah selesai melaksanakan 5 kali takbir, dilanjutkan dengan membaca ta'aWwudz dan surat Al-Fatihah, surat atau ayat-ayatteitentu, kemudian ruku, i'tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, sujud yang kedua dan tasyahud akhir. Setelah itu memberi salam ke kanari dan ke kiri. Setelah selesai melaksanakan shalat id ini, dilanjutkan , dengan 2 khutbah, baik dilakukan oleh imam shalat id pada saat itu, maupun oleh orang lain yang telah ditunjuk sebagai khatib. Sedangkan makmum (jamaah) mendengarkannya dengan penuh perhatian hingga selesai.

Read More......

Monday, November 8, 2010

Sholat Tarawih

Shalat tarawih adalah shalat yangdikerjakan pada setiap malam selama bulan Ramadhan. Shalat ini biasa disebut qiyaamu Ramadhan. Hukumnya adalah sunat mu'akkad, baik dikerjakan sendiri-sendiri maupun berjamaah. Akan tetapi lebih utama dikerjakan dengan berjamaah.
Adapuh waktu pelaksanaannya adalah mulai setelah shalat Isya (sebelum shalat sunat witir} sampai terbit fajar shadiq (masuk waktu subuh).
Jumlah rakaatnya 20 rakaat (ditambah 3 rakaat sunat witir), atau adapula-yang mengerjakan 8 rakaat (ditambah 3 rakaat sunat witir). Bahkan Imam Malik memilih 36rakaat> sebagaimana yang dikerjakan oleh penduduk Madinah.


Shalat tarawih ini boleh dikerjakan dengan 2 macam cara, yaitu:
a. Setiap 2 sakaat salam.
b. Setiap 4 rakaat salam (tanpa tasyahud awal).

Akan tetapi yang paling baik adalah setiap 2 rakaat salam, karena dalam hadits Rasulullah saw menyatakan bahwa shalat malam itu sebaiknya dikerjakan 2 rakaat 2 rakaat.
Setelah shalat tarawih selesai dilanjutkan dengan mengerjakan . shalat sunat witir 3 rakaat. Shalat sunat witir ini boleh dikerjakan 3 rakaat salam (3 rakaat sekaligus, tanpa tasyahud awal), atau pertama dikerjakan 2 rakaat, kemudian 1 rakaat.

Cara pelaksanaan shalat tarawih sama dengan cara pelaksanaan shalat fardhu, baik gerakan maupun bacaannya. Perbedaannya adalah pada niat.

Niat shalat tarawih adalah:

USHALLII SUNNATAT TARAAWIIH RAK'ATAINI MA'MUUMAN LILLAAHI TA'AALAA,
Artinya: (didalamhatipadasaat takbiratulihram!)
"Aku (niat) shalat sunat tarawih 2 rakaat mengikut imam, karena AllahTa'ala."

Jika shalat sendiri, maka kata MA'MUUMAN (mengikut imam) di hilangkan. Sedangkan jika menjadi imam maka kata MA'MUUMAN diganti dengan IMAAMAN (menjadi imam).

Di samping itu, dalam shalat tarawih surat yang dibaca setelah Al-Fatihah sebaiknya adalah :
a. Malam tanggal 1 sampai pertengahan Ramadhan :
Setiap rakaat pertama dibaca satu surat dari surat-surat berikut secara berurutan, yaitu : At-Takaatsur, Al-'Ashr-Al-Humazah, Al-Fiil, Quraisy, Al-Maa'uun, Al-Kautsar; Al-Kaafiruun, An-Nashr dan Al-Lahab. Sedangkan setiap rakaat kedua dibaca surat Al-Ikhlash.
b.' Malam pertengahan sampai akhir Ramadhan,:
Setiap rakaat pertama dibaca surat Al-Qadr. Sedangkan setiap rakaat kedua dibaca satu surat dari surat-surat berikut secara berurutan, yaitu : At-Takaatsur, Al-'Ashr, Al-Humazah,. Al-Fiil, Quraisy, Al^Maa'uun, Al-Kaiitsar, AK Kaafiruuh, An-Nashr dan Al-Lahab.

Jika tidak mampu membaca surat-surat tersebut di atas, maka bacalah surat-surat yang telah dikuasai, karena pada dasarnya dalam membaca surat initMak ada aturan khusus. Jadi boleh saja membaca surat apa saja yang dikehendaki. Sedangkan bagi makmum tak perlu membaca surat-surat tersebut^ sama seperti shalat berjamaah lainnya.
Khusus pada malam pertengahan sampai akhir Ramadhan, disunatkan membaca doa kunut. Doa kunut tersebut dibaca pada rakaat terakhir shalat witir, setelah i'tidal (sebelum sujud).

Dalam shalat tarawih, khusus jika dilakukan dengan berjamaah, sebaiknya ditunjuk seorang yang bertugas memandu pembacaan shalawat yang mengiringi shalat tarawih. Orang yang bertugas memandu pembacaan shalawat ini disebut bilal.

Pelaksanaan shalat tarawih :
1) Sebelum shalat dimulal bilal mengucapkan :

SHALAATAT TARAAWIIH AA JARAKUMULLAAH.
Artinya:
"Mari kita laksanakan shalat tarawih, semoga Allah memberikan ganjaran kepadakamusemua."

Jamaah menjawab:

LAA ILAAHA ILLALLAAHU MUHAMMADUR RASUU-LULLAAHISHALLALLAAHU ' ALAIHIWA SALLAMA.
Artinya:
"Tak ada Tuhan selain Allah, Nabi Muhammad adalah utusan Allah, semoga rahmatAllah dan kesejahteraan terlimpah kepadanya"

Bilal mengucapkan lagi:

ALLAAHUMMA SHALLI 'ALAA MUHAMMADIW WA 'ALAAAALI MUHAMMAD.
Artinya:
"Wahai Allah! Berilah rahmat kepada nabi Muhammad dan keluarganya"

Jamaah menjawab:


ALLAAHUMMA SHALLI WA SALLIM'ALAIH.
Artinya:
"Wahai Allah! Berilah rahmat dan kesejahteraan kepadanya."

Kemudian melaksanakan shalat tarawih 2 rakaat pertama.'

2) Bilal mengucapkan:

FADHLAM MINALLAAHI WA NI'MAH.
Artinya:
"Kemurahan dan kenikmatan dari Allah."

Jamaah menjawab:

WA MAGHFIRATAW WARAHMAH. YAA TAWWAAB YAA WAASI'AL MAGHFIRAH YAA ARHAMAR RAAHIMIIN.
Artinya:
"Begitu pula ampunan dan rahmat. Wahai Yang Maha Menerima taubat, Wahai Yang Maha Luas ampuhan-Nya, Wahai Yang Paling Penyayang di antqra para penyayang" *
Keniudian melaksanakan shalat tarawih 2 rakaat kedua.

3) Bilal mengucapkan:

ALLAAHUMMA SHALLI 'ALAA MUHAMMADIW WA ' ALAA AALI MUHAMMAD. ;

Jamaah menjawab:

ALLAAHUMMA SHALLI WAS ALLIM ALAIH. Kemudian melaksanakan shalat tarawih 2 rakaat ketiga.

4) Bilal mengucapkan:

FADHLAM MINALLAAHI WA NI'MAH,

Jamaah menjawab:

WA MAGHFIRATAW WARAHMAH. YAA TAWWAAB YAA WAASI'AL MAGHFIRAH YAA ARHAMAR RAAHIMIIN.

Kemudian melaksanakan shalat tarawih 2 rakaat keempat.
5) Bilal mengucapkan:

AL-KHALIIFATUL UULAA AMIIRUL MU'MINIINA SAYYIDUNAA ABUU BAKRINISH SHIDDflQ.
Artinya:
"Khalifa pertama Amirul mu'minin Penghulu kita, Abu Bakar Shiddiq"

Jamaah menjawab:

RADHIYALLAAHU 'ANH.
Artinya:
"Semoga Allah meridhainya"

Kemudian melaksanakan shalat tarawih 2 rakaat kelima.

6) Bilal mengucapkan:

FADHLAM MINALLAAHI WANFMAH.
Jamaah menjawab:

WA MAGHFIRATAW WARAHMAH. YAA TAWWAAB YAA WAASI'AL MAGHFIRAH YAA ARHAMAR RAAHIMIIN.

Kemudian melaksanakan shalat tarawih 2 rakaat keenam 7)

Bilal mengucapkan:

AL-KHALIIFATUTS TSAANIYAH AMIIRUL MU'MINIINA SAYYIDUNAA 'UMARUBNUL KHATHTHAAB.
Artinya:
"Khalifah kedua Amirulmu'minin Penghulu kita, Umarbin Khattob"

Jamaah menjawab:

RADHIYALLAAHU 'ANH.

Kemudian melaksanakan shalat tarawih 2 rakaat ketujuh,

8) Bilal mengucapkan:

FADHLAM MINALLAAHI WANFMAH.

Jamaah menjawab:

WA MAGHFIRATAW WARAHMAH. YAA TAWWAAB YAA WAASI'AL MAGHFIRAH YAA ARHAMAR RAAHIMIIN.

Kemudian melaksanakan shalat tarawih 2 rakaat kedelapan.

9) Bilal mengiicapkan :

AL-KHALIIFATUTS TSAALITSAH AMIIRUL MU'MINIINA SAYYIDUNAA 'UTSMAANUBNU 'AFFAAN.
Artinya:
"Khalifah ketiga Amirulmu' minin Penghulu kita, Usman bin Ajfan."

Jamaah menjawab :

RADHIYALLAAHU'ANH.

Kemudian melaksanakan shalattarawih2rakaat kesembilan.

10) Bilal mengucapkan:

AL-KHALUFATUR RAABI'AH AMIIRUL MU'MINIINA SAYYIDUNAA 'ALIYYUBNU ABIITHAALIB.
Artinya:
"Khalifahke-4 Amirul mu'minin Penghulu kita, Ali bin Abi Thalib."

Jamaah menjawab:

RADHIYALLAAHU ANH.

Kemudian melaksanakan shalattarawih 2rakaatkesepuluh.
Setelah selesai shalat tarawih 20 rakaat, dilanjutkan dengan
membaca doa berikut ini:
doa sholat tarawih

ALLAAHUMMAJ 'ALNAA BIL IIMAANI KAAMILIIN, WA LIL FARAA'iPHI MU'ADDIIN, WA LISH SHALAATI HAAFIZHIIN, WA LIZZAKAAT1 FAA'ILIIN, WA LIMAA 'INDAKA THAAUBIIN, WA LFAFWIKA RAAJIIN, WA' BILHUDAA MUTAMASSIKHN, WA 'ANIL LAGHWI MU'-RmHnN,WA!FTODUNYAAZAAHro^ RAAGHIBIIN, WA BILQADHAA'I RAADHUN, WA BINNA' M A ATS YAAKIRIIN, WA" ALAL B ALAA'I SHA ABIRIIN. WA TAHTA LIWAAT SAYYIDINAA MUHAMMADIN SHAL-LALLAAHU'ALAIHIWASALLAMAYAUMALQIYAAMATI SAA'IRHN, WA ILAL HAUDHI WAARIDIIN, WA ILAL JANNATI DAAKHILIIN, WA MINAN NAARI NAAJIIN, WA 'ALAASARIIRILKARAAMATIQAA'IDIIN,WAMINHUURIN 'IININ MUTAZAWWIJIIN, WA MIN SUNDUSIW WA ISTABRAQIW WA DIIBAAJIM MUTALABBISIIN, WA MIN THA'AAMIL JANNATI AAKILHN, WA MIN LABANIW WA 'ASALIM MUSHAFFAN SYAARIBIIN, BI AKWAABIW WA ABAARIIQA WA KA'SIM MIM MA'IIN, MA'AL LADZIINA AN'AMTA 'ALAIHIM MINAN NABIYYHNA WASH SHIDDIIQIINA WASY SYUHADAA'I WASH SHAALIHIINA WA HASUNA ULAA'IKA RAHIQAA, DZAALIKAL FADHLU MINALLAAHI WA KAFAA BILLAAHI 'ALIIMAA. WAL HAMDU LILLAAHIRABBIL 'AALAMIIN. Artinya:
Artinya:
"Wahai Allah! Jadikanlah kami orang-orangyang sempurna imannya, menunaikan kewajiban-kewajiban, memelihara shalat, menunaikan
zakat, mehcari' anugerah yang adai di sisi Engkau, mengharap ampunan Engkau, berpegang teguh dengan petunjuk (Engkau), menjauhi kesia-siadn, zuhud di dunia, dan senangkepadaakhirat, rela terhadap keWhtuan (kepastian), bersyukur terhadap nikmat, 4 sabar terhadap cobaan, dan berjalan pada. hari kiamat di bawah panji penghulu kami, Nabi Muhammad saw,datang ke telaga (yang sejuk), masuk ke dalam sufga, selamat dari neraka, duduk di atas singgasana kemuliaan, menikah dengan bidadariyangcantik, menge-nakan pakaian dari sutera yang tip is dan tebal, memakan makanan surga, meminum susu danmaduyangjernih,dengan gelas,teko, dan piala dari mata airyang selalu mengalir, bersama orang-orangyang telah Engkau berikan nikmat, yaitupara nabi, shiddiqun, syuhada, dan orang-orang yang shaleh, mereka ituldh sebaik-baik teman, anugerah itudari Allah, dan cukuplah Allah YangMahaMengetahui. Dan segalapuji milik Allah, Tuhan semesta alam."

Setelah selesaimembaca doa, dilanjutkan dengan menger-jakan shalat sunat witir 3 rakaat Untuk niemulai shalat sunat witir ini bilal mengucapkan :

SHALAATAL WTTRIATSAABAKUMULLAAH.
"Marilahmengerjakan shalat witir, semogaAllahmemberi pahala kepada kamu semua."

Dan berikut ini referensi yang di anggap perlu di baca:

Dari Aisyah bahwa Rasulullah s.a.w. pada suatu malam (di bulan Ramadhan) mendirikan sholat, lalu datang orang-orang pada berikutnya (ingin sholat bersama beliau). Kemudian datanglah malah ketiga atau keempat dan orang-orang pun sudah berdatangan, namun beliau tidak keluar. Saat pagi datang beliau bersabda:"Aku telah melihat yang kalian lakukan, dan aku tidak keluar karena aku takut sholat itu nantinya diwajibkan kepada kalian". (H.R. Muslim).

Dari Abdurrahman bin al-Qari berkata" suatu malam di bulan Ramadhan aku berjalan bersama Umar bin Khattab melihat-lihat masjid, lalu beliau melihat orang-orang berbeda-beda dalam mendirikan sholat (sunnah), sebagian sholat sendiri, sebagian sholat bersama kelompok kecil. Lalu Umar berkata: "Aku melihat seandainya mereka dikumpulkan di belakang satu qari (pembaca Qur'an) tentu lebih baik. Lalu beliau menganjurkan agar semua sholat di belakang Ubay bin Ka'ab. Kemudian aku keluar bersama Umar pada malam lain dan orang-orang sudah sholat berjamaah di belakang imam satu, lalu Umar berkata:"Inilah sebaik-baik bid'ah, dan sholat yang mereka tinggalkan untuk tidur tetap lebih baik dibandingkan dengan sholat yang mereka dirikan" (maksudnya sholat malam di akhir malam lebih utama dibandingkan dengan sholat di awal waktunya). R. Bukhari dan Muslim.

Hadist di atas merupakan salah satu dalil sholat tarawih. Tarawih merupakan kata plural dari raahah yang artinya istirahat. Konon disebut sholat tarawih karena pada saat umat Islam melaksanakan sholat tersebut secara berjamaah, mereka malakukan istirahat setiap dua kali salam. Sholat tarawih hukumnya sunnah muakkadah pada malam bulan suci Ramadhan.

Ibnu hajar menjelaskan, hadist-hadist sahih di atas tidak menjelaskan jumlah rakaat sholat tarawih, yakni berapa rakaat sholat tarawih berjamaah yang diimami Ubay bin Ka'ab? Riwayat berbeda-beda tentang itu. Imam Malik dalam Muwatta' meriwayatkan 11 rakaat. Riwayat lain mengatakan setiap rakaat membaca 200 ayat sehingga para sahabat ada yang berpegangan tongkat karena panjangnya sholat. Riwayat Muhamad Yusuf mengatakan 13 rakaat. Riwayat Saib bib Yazid mengatakan 20 rakaat. Riwayat lain dari Abu Yusuf mengarakan 21 rakaat. Yazin bin Ruman mengatakan:"Orang-orang mendirikan sholat pada zaman Umar sebanyak 23 rakaat. Riwayat Dawud bin Qais mengatakan: Aku melihat orang-orang pada masa Aban dan Utsman dan Umar bin Adbul Aziz melaksanakan sholat tarawih sebanyak 36 rakaat dan melakukan witir 3 rakaat. Inilah yang menjadi salah satu pendapat imam Malik. Riwayat dari Syafi'I mengatakan:"Aku melihat orang-orang sholat Tarawih di Madina sebanyak 39 rakaat dan di Makkah 23 rakaat. Tirmidzi mengatakan bahwa riayat paling banyak tentang rakaat tarawih adalah 41 rakaat termasuk witir.

Pendapat Empat Madzhab:

Madzhab Maliki, Syafi'I dan Hanbali melaksanakan shoalt Tarawih dengan 20 rakaat. Imam Nawawi dalam al-Majmu' menjelaskan bahwa landasan yang digunakan adalah riwayat sahih dari Saib bin Yazid yang mengatakan bahwa sholat Tarawih pada zaman Umar r.a. dilaksanakan 20 rakaat. Madzhab Maliki melaksanakan sebanyak 39 rakaat sesuai riwayat ahli Madinah. Sebagaimana diketahui madzhab Maliki menganggap tindakan ahli Madinah merupakan dalil yang bisa dijadikan landasan.

Pelaksanaan sholat tarawih di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi saat ini tetap mengacu kepada pendapat madzhab resmi pemerintah Saudi Arabia, yaitu Hanbali dengan pelaksanaan sebanyak 20 rakaat. Namun pada malam ke-20 Ramadhan hingga akhir bulan, di kedua masjid agung tersebut juga dilaksanakan sholat qiyamullail sebanyak 10 rakaat dimulai sekitar pukul 12 malam hingga menjelang sahur. Pelaksanaan sholat qiyamullail ini tidak jauh berbeda dengan tarawih, hanya ayat yang dibaca lebih panjang sehingga masa sholat juga lebih lama.

Mengacu pada Sholat Malam Rasulullah

Ada juga pendapat yang mengatakan bahwa pelaksanaan sholat tarawih adalah mengacu pada sholat malam Rasulullah. Pendapat ini diikuti beberapa ulama mutaakhiriin. Jumlah rakaat shalat malam yang dilakukan Rasulullah adalah sebagai berikut :

1. 11 rakaat terdiri dari 4 rokaat x 2 + 3 rakaat witir. Ini sesuai dengan hadist A'isyah yang diriwayatkan Bukhari.

2. 11 rakaat terdiri dari 4 rokaat x 2 + 2 rakaat witir + 1 witir. Ini sesuai dengan hadist Ai'syah riwayat Muslim.

3. 11 rakaat terdiri dari 2 rokaat x 4 & 2 rakaat witir + 1 witir. Ini juga diriwayatkan oleh Muslim.

4. Ada juga riwayat Ibnu Hibban yang mengatakan 8 rakaat + witir.

5. Ada juga riwayat yang mengatakan 13 rakaat termasuk witir.

Itulah riwayat dan pendapat seputar rakaat sholat Tarawih. Ini masalah furu'iyah yang sudah lama dikaji oleh para ulama terdahulu. Mau melakukan yang mana, silahkan memilih sesuai keyakinan masing-masing. Tidak masanya lagi kita mempermasalahkan berapa rakaat sholat tarawih yang sebaiknya kita laksanakan. Semuanya pendapat ada dalilnya. Yang terpenting adalah kualitas ibadah kita dan niat baik memeriahkan bulan Ramadhan. Allah Maha Bijaksana dalam menilai ibadah kita masing-masing

Etika Sholat Tarawih
1. Berjamaah di masjid, disunnahkan untuk semua kalangan laki-laki dan perempuan. Bagi kaum lelaki disunnahkan menggunakan pakaian yang rapi dan bersih ketika ke masjid, sambil memakai wangi-wangian. Kaum perempuan sebaiknya juga menggunakan pakaian yang rapi, menutupi aurat (aurat wanita di luar rumah adalah hanya muka dan telapak tangan yang boleh kelihatan), berjilbab, tidak menggunakan wangi-wangian dan make up. Kaum perempuan juga menjaga suara dan tindakan agar sesuai dengan etika Islami selama berangkat ke masjid dan di dalam masjid.

2. Membawa mushaf atau al-Qur'an, atau HP yang dilengkapi program al-Qur'an sehingga selama mengisi waktu kosong di Masjid bisa dimanfaatkan untuk membaca al-Qur'an.

3. Sebaiknya mengikuti tata cara sholat tarawih sesuai yang dilakukan imam. Kalau imam sholat 8 rakaat + 3 rakaat witir, makmum mengikuti itu. Bila ia ingin menambahi jumlah rakaat, sebaiknya dilakukan di rumah. Kalau imam melaksanakan sholat 20 rakaat maka sebaiknya mengikutinya. Bila ia ingin hanya melaksanakan 8 rakaat, maka hendaknya ia undur diri dari jamaah dengan tenang agar tidak mengganggu jamaah yang masih melanjutkan sholat tarawih. Ia bisa langsung pulang atau menunggu di masjid sambil membaca al-Qur'an dengan lirih dan tidak mengganggu jamaah yang sedang sholat.

4. Bagi yang berniat untuk sholat malam (tahajud) dan yakin akan bangun malam, sebaiknya undur diri dengan tenang (agar tidak mengganggu yang masih sholat witir) pada saat imam mulai melaksanakan sholat witir. Malam harinya ia bisa melaksanakan sholat witir setelah tahajud. Bagi yang tidak yakin bisa bangun malam untuk sholat malam (tahajud), maka ia sebaiknya mengikuti imam melaksanakan sholat witir dan malam harinya dia masih disunnahkan melaksanakan sholat malam (tahajud) dengan tanpa melaksanakan witir.

5. Usai melaksanakan sholat tarawih sebaiknya langsung pulang ke rumah dan istirahat atau mengerjakan tugas-tugas belajar bagi yang masih sekolah atau kuliah.

Read More......

Shalat Rawatib

Shalat Rawatib adalah-shalat sunat yang dikerjakan baik sebelum shalat fardhu maupun sesudahnya. Jika dikerjakan sebelum shalat fardhu, makadinamakah shalat sunatrawatib qabliyah. Sedangkan jika dikerjakan sesudahnya, maka rtamanya shalat sunat rawatib ba'diyah.
Ditinjau dari segi kepentingannya, shalat sunat rawatib dibagi menjadi 2, yaitu:


a. Shalat sunat rawatib mu'akkad'
Shalat sunat rawatib mu 'akkad adalah shalat sunat rawatib yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan karena sangat penting. Shalat sunatrawatib mu'akkad ada 10 rakaat, yaitu:
- 2 rakaat sebelurn. shalat su.buh.
- 2 rakaat sebelum shalat zhuhur.
- 2 rakaat sesudah shalat zhuhur.
- 2 rakaat sesudah shalat maghrib
- 2 rakaat sesudah shalat isya.
b. Shalat sunat rawatib ghairu mu'akkad
Shalat sunat rawatib ghairu mu'akkad adalah shalat sunat rawatib yang dianjurkan untuk dikerjakan, tetapi tidak sepenting shalat sunat rawatib mu'akkad. Yang termasuk shalat sunat rawatib ghairu mu'akkad adalah:
- 2 rakaat sebelum shalat zhuhur.
- 2 rakaat sesudah shalat zhuhur.
(Jadi shalat sunat rawatib zhuhur terdiri atas 4 rakaat sebelumnya dan 4 rakaat sesudahhya)
- 2 rakaat atau 4 rakaat sebelum ashar.
(Jika 4 rakaat, maka boleh dikerjakan dengan satu kaM salam atau dua kali salam),
- 2 rakaat sebelum shalat maghrib.
- 2 rakaat sebelum shalat isya.
Adapun cara mengerjakan shalat sunat rawatib ini samadengan cara mengerj akan shalat fardhu, baik bacaan maupun gerakannya. Perbedaannya hanyalah pada niat pi samping itu, bacaan pada shalat sunat rawatib tidak dinyaringkan.
Niat shalat sunat rawatib adalah :
a. Sebelum shalat zhuhur:

USHALLII SUNNATAZH ZHUHRI RAK'ATAINl QABLIYYATAN LILLAAHI TA'AALAA,
Artinya:
Aku (niat) shalat sunat qabliyyah zhuhur 2 rakaat, karena Allah Ta'ala."

b. Sesudah shalat zhuhur:

USHALLII SUNNATAZH ZHUHRI RAK'ATAINl BA'DIYYATAN LILLAAHI TA'AALAA.
Artinya: ' '
"Aku (niat) shalat sunat ba'diyyah zhuhur 2 rakaat, karena Allah Ta'ala."

c. Sebelum shalat ashar:

USHALLHSUNNATAL'XSHRIRAK'ATAMQABLIYYATAN LILLAAHI TA'AALAA.
Artinya:
" Aku (niat) shalat sunat qabliah ashar 2 rakaat, karena Allah Ta'ala."

d. Sebelum shalat maghrib :

USHALLII SUNNATAL MAGHRIBI RAK'ATAINl QAB-LIYYATAN LILLAAHI TA'AALAA.
Artinya: " .'
"Aku (niat) shalat sunat qabliyyah maghrib 2 rakaat, karena Allah Ta'alar

e. Sesudah shalat maghrib :

USHALLII SUNNATAL MAGHRIBI RAK'ATAIN BA'DIYYATAN LILLAAHI TA'AALAA.
Artinya:
"Aku (niat) shalat sunat ba'diyyah maghrib 2 rakaat, karena Allah Ta'ala."

f. Sebelum shalat isya:

USHALLII SUNNATAL 'ISYAA'I RAK'ATAINI QABLIYYATAN LILLAAHITA'AALAA.
Artinya:
"Aku (niat) shalat sunat qabliyyah isya 2 rakaat, karena Allah Ta'alar

g. Sesudah shalat isya:

USHALLII SUNNATAL 'ISYAA'I RAK'ATAINI BA'DIY-YATAN LILLAAHI TA'AALAA.
Artinya:
"Aku (mat) shalat sunat ba'diyyah isya 2 rakaat, karena Allah Ta'ala."

h. Sebelum shalat subuh:

USHALLII SUNNATASH SHUBHI RAK'ATAINI QABLIY-YATAN LILLAAHI TA'AALAA.
Artinya:
"Aku (niat) shalat sunat qabliyyah subuh 2 rakaat, karena Allah Ta'ala."

Read More......

Posisi Imam dan Makmum Dalam Sholat Berjama'ah


Berikut ini ilustrasi posisi Imam dan Makmum dalam Sholat Berjama'ah:


Berikut posisi selengkapnya (Uraian dari gambar):
Gambar 1. Dua Orang Laki-laki
Hadits Ibnu Abbas:
Aku shalat bersama Nabi SAW di suatu malam, aku berdiri di samping kirinya, lalu Nabi memegang bagian belakang kepalaku dan menempatkan aku di sebelah kanannya (HR Bukhari )

Gambar 2. Dua Orang Laki-laki atau Lebih
Hadits Jabir:
Nabi SAW berdiri shalat maghrib, lalu aku datang dan berdiri di samping kirinya. Maka beliau SAW menarik diriku dan dijadikan di samping kanannya. Tiba-tiba sahabatku datang (untuk shalat), lalu kami berbaris di belakang beliau dan shalat bersama Rasulullah SAW. (HR Ahmad)

Gambar 3. Satu Laki-laki dan Satu Wanita
Hadits Anas:
Bahwa beliau shalat di belakang Rasulullah SAW bersama seorang yatim sedangkan Ummu Sulaim berada di belakang mereka (HR Bukhari dan Muslim)

Gambar 4. Dua Orang Laki-laki dan Satu Wanita atau lebih
Perpaduan antara hadits Ibnu Abbas:
“.. dan menempatkan aku di sebelah kanannya”dan hadits Anas bin Malik:
“Sedangkan Ummu Sulaim berada di belakang mereka” (HR Bukhari dan Muslim)

Gambar 5. Dua Orang Wanita
Keumuman Hadits Ibnu Abbas:
“.. dan menempatkan aku di sebelah kanannya” (HR Bukhari)

Gambar 6. Tiga Orang Wanita atau Lebih
Hadits Aisya RA:
Bahwa Aisyah shalat menjadi imam bagi kaum wanita dan beliau berdiri di tengah shaf (HR Bukhari, Hakim, Daruquthni dan Ibnu abi Syaibah)

Gambar 7. Beberapa Laki-laki dan Wanita
Hadits Abu Hurairah:
Sebaik-baiknya shaf laki-laki adalah yang paling pertama, dan seburuk-buruknya adalah yang terakhir. Dan sebaik-baiknya shaf wanita adalah yang paling terakhir, dan seburuk-buruknya adalah yang paling pertama. (HR Muslim)

Gambar 8. Bila ada Anak-anak
Hadits Abu Malik Al-Asy’ari:
Bahwa Nabi SAW menjadikan (shaf) laki-laki di depan anak-anak, anak-anak di belakang mereka sedangkan kaum wanita di belakang anak-anak (HR Ahmad)

Gambar 9. Merapatkan Barisan
Hadits Nu’man bin Basyir:
Dan aku melihat semua laki-laki yang shalat saling mendekatkan antara pundak dengan pundak lainnya dan mata kaki dengan mata kaki lainnya (HR Bukhari )

Read More......
 
© free template by Blogspot tutorial